PASAR TERAPUNG  RIWAYATMU KINI
Pasar terapung akan tamat riwayatmu dan punah  jika tidak dibenahi dan dipelihara.Untungnya ada perempuan tua yang jadi ikon sebuah stasiun televisi swasta yang mengatakan "oke" diatas pasar terapung hingga membuat pasar itu masih diingat dan makin populer.
Sesungguhnya Keberadaan Pasar terapung (floating market) di muara kuin Banjarmasin , punya sejarah panjang ,yaitu lebih dari 400 tahun atau 4 abad.Dipasar terapung inilah terjadi interaksi jual -beli  masyarakat . Para pedagang dan pembeli sama-sama berada diatas jukung atau perahu  yang terapung diatas air  dalam berbagai  aktifitas jual belinya. Para Pedagang dan Pembeli ini umumnya berasal dari daerah bantaran sungai.Sebagian besar dari sungai-sungai kecil atau  handil. Pasar terapung hanya ada 2 didunia ,Pertama yang ada Banjarmasin, Kalimantan selatan dan yang Kedua ada di damnoen saduak  floating market,di kota Bangkok Thailand
Seiring dengan makin modern dan lajunya pertumbuhan pasar-pasar tradisional didaratan  yang disertai makin  lancarnya lalulintas didarat,pasar terapung di muara kuin Banjarmasin  mulai ditinggalkan oleh sebagian pedagang dan pembelinya.Kondisi demikian akan membuat pasar terapung terancam tamat riwayatnya dan punah dari bagian budaya masyarakat melayu Banjar.
Punah atau bakal tamatnya riwayat  pasar terapung  disebabkan oleh pemerintah juga.Sebab Pemerintah telah berhasil memperbaiki berbagai infrastruktur lalulintas  .Diantaranya berupa penyediaan jalan dan jembatan serta alat transpotasi darat yan  cukup memadai dibanding  dimasa awal  erbentuknya pasar terapung itu sendiri.Dengan demikian daerah –daerah yang dulunya hanya bisa menggunakan perahu atau jukung dalam berbagai aktifitas  kini mulai beralih melalui darat. Pusat Perbelanjaan modern dibangun oleh pemerintah  dipinggir-pinggir sungai .Bukankah itu dibangun untuk memudahkan kita semua? Lalu pasar terapung  hanya sebagai    obyek wisata budaya saja ?
Untuk terus melestarikan  pasar terapung  hingga  tetap menjadi obyek wisata budaya diKalimantan Selatan , Pemprov dan Pemkot Banjarmasin menggelar Festival Budaya  Pasar Terapung,Sabtu,21 juni 2008.   Festival  ini digelar diSungai Martapura,tepat didepan kantor  Gubernur Kalimantan Selatan .Pada  acara ini banyak sekali jukung atau perahu hias yang ikut serta  , hingga makin  menambah semarak dan meriah.
Kemeriahan acara Festival tersebut terasa semakin lengkap dengan banyaknya hadir  para undangan , hingga pengunjung dan wartawan dari berbagai  media     yang ikut  menyaksikan serta melakukan liputan .Festival ini tentu banyak sekali menelan biaya  sebab mulai dari tahap persiapan sampai   hari H,sehingga acara bisa berjalan lancar dan sukses.
Diduga wartawan Amplop
Namun kemeriahan dan kelancaran itu tidak sedikit agak ternoda oleh perbuatan oknum panitia .Oknum panitia ini berlaku kasar atau melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan terhadap  wartawan yang ingin berpartisipasi dalam upaya  menyelamatkan dan melestarikan budaya  daerah ini.Perbuatan yang tidak menyenangkan itu dilakukan   dengan mengatakan “ Anda bukan wartawan yang kami undang “ dengan nada ketus .Hal ini di terima wartawan…….. ….ketika ia  ingin mendapat  akses yang lebih bayak tentang Festival Budaya Pasar Terapung tersebut.Mungkin oknum tersebut  menduga  bahwa wartawan  ini adalah wartawan yang hanya mengejar  amplop.
Penghargaan
Kita sangat menghargai   brbagai usaha yang telah dilakukan oleh  berbagai pihak seperti    Pemerintah,perorangan,LSM, atau Budayawan   dalam usaha melestarikan  berbagai Budaya daerah  diKalimantan Selatan.Namun untuk Pemerintah Provinsi atau Kotamadya  kita berikan saran dan masukkan, supaya memilih orang  yang betul-betul profesional dalam  menanganinya ven-even besar seperti yang dilangsungkan.Dengan demikian Anggaran dan biaya yang begitu besar ,menjadi tepat sasaran  dalam penggunaannya dan bukan jadi sasaran orang yang hanya mencari kesempatan dalam kesempitan.
Kemudian marilah semua pihak bekerjasama dalam upaya memelihara Budaya Daerah,diajak atau tidak,diundang atau tidak,kita tetap peduli dan terus berusaha memelihara   kelestarian Budaya daerah ini. Dan  Yang perlu kita sadari dan ingat   bahwa  budaya yang lebih maju,maju   serta praktis akan dipakai  namun yang makin terbelakang dan kurang praktis  cenderung akan ditinggalkan oleh masyarakat .






